Jika anda melintasi jalur Pantura, Indramayu-Cirebon. Selain lewat jalur utama, anda bisa encoba jalur alternative, masuk ke
RM Ibu Seha
Masuk ke
Karena variasi menunya yang cukup banyak, pelanggannya ada yang sampai sehari tiga kali makan di tempat ini tanpa merasa bosan. Harga jualnya pun masih relative murah “Udang Tepung seporsi 10 ribu, Pepes Peda 7.500, Pecak Lele 7.000, Sop Kaki, Sop Buntut 12.000, yaa, kisarannya antara Rp 4.000 sampai Rp 15 ribu”, ungkap Bu Seha.
Selain sambal dadaknya, aneka Pepes terutama Pepes Jambal Tawar, dan Pecak Lelenya juga tergolong paling Favorit. “ Kalau hari biasa lewat jam makan siang sudah banyak yang habis, karena disini penuh saat jam makan siang. Kalau musim hujan yang paling banyak dipesan Sop”, ungkap Bu Seha. .
Pelanggan Ibu Seha datang dari berbagai kalangan, dari masyarakat umum, pejabat pemerintahan setempat, aparat kepolisian setempat, hingga karyawan dan pejabat-pejabat Pertamina yang bertugas di Balongan. “ Saya kan awalnya pernah kerjasama catering dengan Pemda, dan untuk Haji, kemudian banyak yang mendorong untuk buka rumah makan, akhirnya saya buka kecil-kecilan tahun 1993, lalu berkembang sewa tempat disini, dan akhirnya bisa saya beli dan perbaiki”, tutur Bu Seha.
Selain RM Ibu Seha, kini putri Ibu Seha pun telah membuka usaha yang sama, di depan Yogya Supermarket, Jl. Jendral Sudirman. RM Putri Bu Seha ini juga cukup banyak diminati. Bagi anda penggemar Sate, Sate Barokah di Jl. Letjen Suprapto No 10, adalah salah satu yang paling terkenal di Kota Indramayu.
Pedesan Entog
Pedesan Entog, adalah Entog atau Mentok, sejenis itik berleher pendek yang dimasak seperti gulai dengan bumbu yang pekat dan pedas. Nama pedesan sendiri diambil dari rasanya yang Pedes Pisan, atau yang artinya pedas sekali. Salah satu warung yang terkenal menjual menu ini, adalah Pedesan Entog Bang Combat di Jl. Olah Raga, di sekitar area Sport Center Indramayu.
Pedesan Entog adalah salah satu masakan khas Indramayu yang awalnya berkembang di daerah kecamatan Lelea, Indramayu. Karena belum banyak yang mengembangkan menu tersebut untuk dijual, Tahun 2002, Dadang Supriatna dan istrinya Cadesi, mencoba membuat olahan Pedesan Entog dan menjualnya, di daerah Pindangan. “ Tadinya saya jualan Ikan Bakar, Sate, dan macem-macem, tapi sejak jual Pedesan Entog, yang laku malah Pedesannya”, ungkap Cadesi
Tahun 2003, Saat ada event Pekan Olah Raga Daerah (PORDA) di kawasan
Dalam Sehari, tempat ini menghabiskan 15 ekor Entog, “ Tergantung sih kalau yang besar-besar 14-15 ekor lah, kalau kecil-kecil ya bisa 20 ekor”, ungkap Cadesi. Kalau dihitung jumlah porsi, dalam sehari 150-200 porsi pedesan entog terjual di tempat ini
Pedesan Entog Bang Combat, memeang istimewa, bumbunya yang terdiri dari Kemiri, Jahe, Laos, Bawang Merah, Bawang Putih, Merica, Ketumbar, Pala dan Daun Jeruk, begitu Mliket., meresap dan bercampur dengan daging Entog yang teksturnya mirip daging bebek, namun dagingnya lebih tebal. “ Kalau orang bilang sih, yang bikin pedesan disini enak karena sudah tidak bau anyir Entog, karena kita pakai bumbu rempah yang banyak, Daun Jeruk dan Jahe kan bisa menghilangkan bau amis, dan ada sedikit bau Pala”, ungkap Cadesi. Selain itu menurut Cadesi, Entog juga harus dibersihkan sampai benar-benar bersih. “ Kalau ada darah nyisa, itu bikin baunya nggak enak”, ungkapnya.
Membuat bumbunya pun tidak sembarangan, semua komponen bumbu yang sudah dihaluskan, harus di goreng dengan api kecil dan lama, agar benar-benar matang dan tidak gosong. “ Ini nggak bisa dadakan, karena kalu dadakan bau bumbu malah langu nggak enak, saya sekali bikin 7 kilo bumbu untuk dua hari, itu bikin bumbunya lama sambil terus diaduk-aduk”, tuturnya.
Bumbu jadi inilah yang kemudian direbus bersama daging entog hingga dua jam, sampai daging entog empuk dan bumbunya benar-benar meresap. Hasilnya, mantap, tekstur daging entog yang khas namun empuk dan tidak menyisakan bau anyir berpadu dengan gurihnya bumbu yang agak manis, pedas, karena menggunakan gula dan banyak cabe.
“ Pedasnya sudah saya kurangi sedikit, karena permintaan pelanggan, katanya kalau terlau pedas rasa bumbunya malah ketutup, dan ada juga yang nggak doyan terlalu pedas”, ungkap Cadesi. Satu Porsi Pedesan Entog dijual dengan hrag Rp 10.000. Selain Pedesan, warung ini juga menjual Entog Goreng, dan Ayam Goreng.
Burbacek
Burbacek? apa lagi ya ini? Namanya unik, begitu juga hidangannya. Burbacek adalah singkatan dari Bubur Rumbah Cecek. Bubur beras yang diberi Rumbah, semacam Pecel, yang terdiri dari campuran sayuran, seperti Kangkung, Genjer, Semanggi, dan Toge yang direbus, dan diguyur kuah kacang encer yang dicampur air petis ikan, dan diberi tambahan Cecek, alias kulit sapi yang sudah direbus sampai empuk. Rasanya begitu unik, mirip paduan makan bubur ditambah rujak petis, plus Cecek. Buburnya tidak begitu halus, lebih mirip tim atau nasi yang dimasak lama, sehingga butir nasi masih ada yang terlihat.
Salah satu warung yang menjual menu ini adalah milik Yu Nani, yang terletak di Jl Dharma Ayu, Sindang, tak jauh dari GOR Singapodra, tepatnya di belakang Pasar Caplek. Warung ini tak hanya menjual Burbacek, ada juga Jangan Gombyang, yaitu Sayur Kepala Ikan Jambal, Otak-otak, Sop dan aneka Pepes yang nikmat, seperti Pepes Jambal, Pepes Telur Jambal, Pepes Telur Belanak, Pepes Peda, Pepes Ayam, hingga Pepes Jamur dan Oncom.
Puas berburu di dalam
Tak jauh dari pesisir limbangan, kira-kira 1,5 Kilo kearah Karang Ampel, anda bisa mampir ke Pantai Wisata Tirtamaya. Namun jangan terlalu berharap mendapati Pantai yang indah, karena Tirtamaya kini semakin kehilangan tajinya sebagai tujuan wisata, karena terkena Abrasi yang cukup parah, area wisatanya juga terlihat kurang terjaga dan dikelola dengan baik. Namun, jika sekedar untuk melepas lelah, ditengah perjalanan panjang, sembari memandangi lautan dan menikmati angin laut, masih cukup lumayan. Tiket Masuknya hanya Rp 3000 per orang.
RM Perdut.
Tak jauh dari Pantai Tirtamaya, sekitar 700 meter kearah Karang Ampel, tepatnya di daerah Glayem, masuk ke perkampungan nelayan, ada rumah makan yang tengah naik daun dan selalu ramai oleh pengunjung, tak hanya dari Indramayu, tapi juga dari Cirebon dan sekitarnya. Namanya Rumah Makan Ikan Bakar Perdut. Pantai Glayem, yang masuk ke wilayah kecamatan Juntinyuat ini, kini bahkan lebih ramai dari pantai wisata tirtamaya, dengan hadirnya RM Perdut. Perdut, berada persis di tepi pantai, tempat makannya berbentuk gubuk atau saung, Jika anda ke daerah ini pagi hari, anada bisa menyaksikan kesibukan nelayan bertransaksi di tempat pelelangan ikan yang letaknya tak jauh dari RM Perdut.
Menu yang ditawarkan Perdut, aneka Seafood Bakar, dan yang paling Favorit adalah Cumi dan Udang Bakarnya. Harga jualnya dihitung per kilo, untuk udang harga perkilonya Rp 70 ribu, Cumi Rp 50 ribu per Kg, Bawal dan Kakap juga Rp 50 ribu per Kg. Selain itu ada juga sayur Asem, Tumis Kangkung, minuman aneka Jus dan Es Kelapa Muda . Porsi paling kecil untuk Udang Bakar, ¼ kg, dan untuk Cumi 3 ons. Untuk ¼ Kg Udang, 3 ons cumi, satu porsi tumis kangkung, dan satu butir Es Kelapa Muda, anda cukup mengeluarakan uang Rp 65 ribu. Sangat murah, jika dibandingkan harga standar seafood di
Aneka Seafood bakar di RM Perdut ini biasanya disajikan dengan sambal yang rasanya manis, pedas, sedikit asam dan beraroma terasi, mirip seperti sambal rujak. Sang pemilik sendiri mengatakan tak tahu apa yang jadi kelebihannya “ Katanya sih sambal kita beda, lalu yang jelas semua ikan disini pasti segar sehari habis dan tempatnya di pinggir pantai”, ungkap Juminten, pemilik RM Perdut.
Dalam sehari total ikan, cumi, dan ikan bisa habis 3 kwintal, saat akhir pekan. Dan pada hari-hari biasa sekitar setengahnya, minimal 1,5 Kwintal sehari.
Sate Junti Mang Rum
Lepas dari Perdut, masuk ke wilayah Juntinyuat, anda akan menemukan banyak pedagang Sate Kambing. Sate Junti memang terkenal kelezatannya, diantara sekian banyak tukang Sate di Junti, Kedai Sate Junti Mang Rum adalah yang paling terkenal. Letaknya persis berhadapan dengan kantor Kecamatan Juntinyuat.
Kedai Sate Mang Rum, selalu ramai saat jam makan siang, potongan daging kambing dalam tiap tusuknya berukuran cukup besar, dalam tiap tusuk sate, isinya 3 potong daging dan satu potong lemak, yang ketika dibakar menimbulkan aroma yang menggoda. Sate ini ketika dihidangkan baru berlumur dengan kecap saja, dan belum bercampur dengan saus nya. Saat disajikan anda akan mendapatkan satu piring sedang berisi saus kacang kental, dan bubuk cabe yang belum dicampur. Nasinya akan disediakan satu bakul, sehingga anda bebas mengambil semaunya.
Saus Kacang Kental, dan bubuk cabe bisa anda campurkan sendiri dengan kecap yang tersedia di meja. Pada tiap meja di kedai ini disediakan Kecap Bango, dan beberapa kecap lokal. Campuran Saus Kacang kental, Bubuk Cabe, dan Kecap menhasilkan saus sate yang nikmat, apalagi ketika sate yang panas di baluri saus ini, aroma dan rasanya begitu menggoda, membuat semakin lahap menyantapnya.
Daftar Tempat Makan Enak Di Indramayu
1. RM Ibu Seha
Jl. Jenderal Sudirman No 55. Telp (0234) 271737-271261.
Jam Buka : 09.00-21.00 WIB.
Menu andalan : Aneka Pepes, Sambal Dadak, Sop
2. Sate Barokah
Jl Letjen Soeprapto No 10
Telp (0234) 271917.
Menu Favorit : Sate Kambing
Jam buka : 8.00-23.00
3. Warung Yu Nani
Jl Dharma Ayu, Sindang, belakang Pasar Caplek
HP 081912960148.
Menu Favorit : Bubur Rumba Cecek ( Burbacek)
Jam buka : 10.00-15.00
4. Pedesan Entog Bang Combat
Jl Olahraga, Karanganyar. Tepat di depan
HP 081912924634.
Jam buka : 09.00-20.00
5. Empal Gentong H. Mang Muk
Jl Jendral Sudirman No 147.
HP 087828923803.
Menu Favorit : Empal Gentong
Jam buka : 7.00-21.00
6. Mina Ayu
Pesisir Limbangan, JL Raya Balongan-Karang Ampel
Telp. 081222100403
Menu Favorit : Kerapu Bakar, Kepiting asam Manis
Jam Buka : 8.00-24.00
7. Ikan Bakar Perdut
Pesisir Glayem, Jl Raya Juntinyuat, Indramayu-Cirebon.
HP 087828594575.
Menu Favorit : Cumi dan Udang Bakar
Jam buka : 10.00-23.00
8. Sate Junti Mang Rum
Jl Raya Juntinyuat, Indramayu-Cirebon,
Telp. 0234-428576
Menu Favorit : Sate Kambing
Jam buka : 10.00-23.00
1 komentar:
indramayu ko cirebon c gan???
indramayu beda sma cirebon gan
Posting Komentar